Tertipu di Marrakesch

 Screenshot_20160525-142255-01

Tidak menyangka jika saya akan membenci kebanyakan pedagang di Marrakesch, dikerumuni hingga tak bisa pergi diperdaya hingga tak bisa memilih. Seperti siang itu saat saya mengunjungi pasar yang sangat turisti  Djema al fenna, tadinya berkunjung kesana hanya penasaran saja, namun ternyata benar saja apa kata orang, datang ke tempat ini seperti dirampok, melihat pertunjukan dancing snake saja ditagih 300 ribu, mereka kira semua turis itu berduit mereka tidak senang saat saya menyodorkan uang 20 ribu, dan mereka menjadi agresif dan menyebalkan, 'kau sudah difoto dengan ularku madame ujar mereka setengah berteriak' . Dongkol sekali rasanya, yup saya memang difoto dengan ular yang saya pikir cacing besar yang tambun :D

Screenshot_20160525-142113-01

Beberapa meter dari situ saya tiba-tiba ditawari henna, saya sudah menggeleng berulang, namun perempuan itu terus mengikuti malah tak habis akal ia menarik tangan saya dan mulai melukis dengan cepat sambil mengalihkan perhatian saya dengan berbicara, saya sudah bilang tidak untuk yang terakhir kalinya, namun taktik busuknya dengan mengatakan biarkan saya melukis di tanganmu karena saya menyukaimu itu berhasil. Dan benar saja begitu dia selesai dia mengatakan nah sudah jadi, ini semua hanya 200 ribu saja aku beri diskon untukmu, ujarnya, dan untuk kesekian kalinya saya mendapat pelajaran yang sama tidak ada penjual yang memberikan sesuatu secara cuma-cuma, jika mereka mengatakan kamu cantik, ganteng,  dan mereka sangat menyukaimu itu bullsihit, yang jelas mereka hanya ingin uangmu :D

Screenshot_20160525-142158-01 (1)

 Oya jika jalan ke pasar ini jangan mau mencicipi sesuatu jika kau tidak ingin membeli, mereka sangat pelit dan tidak suka jika orang hanya mencicipi, mereka terlihat marah jika kita tidak mau membeli, YUP meski mereka yang menawarkan mencicipi! :D

Screenshot_20160525-142123-01 (1)

 Hari berikutnya saya kena tipu nomer dua ada seorang pria berdiri di hotel tempat saya menginap. Karena bangunan megah tempat saya menginap itulah membuat pria itu menyangka saya adalah Billionaire, yah tak apalah dianggap begitu saya amien-kan saja :) dia menjanjikan membawa saya tour ke tempat tradisional. mendengar kata tradisional selalu membuat saya tertarik, dan dia mengatakan bayaran sebanyak 150 ribu saja untuk menunjukan tempat-tempat ini. 'That money is nothing for you lah... for new experience ujarnya'.

Esoknya ia membawa kita dengan Taxi harga tamu hotel yaitu 3 kali lipat dari taxi yang pernah saya pakai sebelumnya, menyebalkan, oh ya... Taxi di Marrakesch itu jika kosong bisa mengangkut penumpang lain nya dalam satu waktu jika tujuannya tak jauh dari penumpang sebelumnya, mirip semi angkot, dan tidak ada satupun yang ber argo.

Screenshot_20160525-142232-01 (1).jpeg
Pertama-tama saya dibawa masuk gang kecil tempat toko-toko menjual souvenir, kita berhenti di tepat pembuatan roti dan mencicipi rasa roti yang dipanggang dalam oven traditional, lalu kita melewati Hammam tempat mandi dan pijat, si guide yang menyebalkan ini tak memberi kesempatan hanya untuk mengabadikan foto2 unik di gang ini. Dia seperti terburu-buru saja.

Dan sampailah saya dalam toko souvenir,  saya baru sadar jika toko ini tidak ada label harganya, dan seperti pedagang di pasar dia menawarkan ini dan itu dengan mudah, sampai kita tidak bisa berpikir jernih, pelajaran ke 100 jangan pernah masuk ke toko yang tidak mempunyai label harga di negeri manapun kecuali kau hanya mau membeli satu barang saja itupun yang kelihatan murah :D

Screenshot_20160525-142209-01

Screenshot_20160525-142243-01 (1)

Jika kau tidak berhati-hati kata nasihat temanku maka kau akan berakhir membeli karpet yang memenuhi seluruh rumahmu, meja kopi , rempah-rempah yang tidak pernah kau olah, henna dan kosmetik arab yang jarang kau pakai, lampu aladin yang tidak sesuai ditaruh dimana saja di rumahmu atau apalah yang tidak benar-benar kau inginkan, atau guide yang berakhir minta dibayar 350 ribu, dan  yup .......pengalaman adalah guru yang terbaik :D
Share:

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

Blog Archive

Subscribe

Categories

Recent Posts