
Diantara 2 poci teh yang rasanya berbeda aku bagai orang sekarat yang kekurangan infus cairan....haus dan haus rasanya...Terkadang dalam tiap tegukan aku suka mencampur satu teh dengan teh disebelahnya....kadang rasanya tak karuan, kadang terlalu pahit atau terkadang juga lidahku menangkap rasa dominan antara satu dengan yang lain....ingin aku menghargai pemandangan sempurna di depan mataku, tapi aku seperti tersihir, lupa bagaimana caranya menghargai....aku menjadi buta sekaligus dungu dan dehidrasi akut...
Dan Poci-poci ini adalah extacy...rasanya terus mengganggu, bahkan jika kureguk salah satu cangkirnya, belum habis setengah, aku sering merindukan cangkir teh disebelah yang aromanya makin mewangi protes sekuat-kuatnya minta isinya dicium, direguk, dicicipi, dipeluk lekukan badanya dalam genggaman dan cengkraman kuku yang tajam.
Cangkir itu tak acuh jika tergores, tak perduli jika harus terlihat cacat dan tak mengindahkan walau langit menertawakan....dan panas air teh tanpa belas kasihan hampir membakar bibirku, membuat lidahku mati rasa, kelu sedikit melepuh, namun cangkir itu bagai terkekeh dengan puas...sangat puas!
Pengulangan ini abadi... konsisten tidak berujung...
haaaah.....sudahlah biarlah begitu....
mau bagaimana lagi....
mungkin aku sudah terserang penyakit gila no 78!!!!
No comments:
Post a Comment