Untuk ke Nusa lembongan ini saya memilih menginap di Sanur karena rencananya saya akan membeli tiket sehari sebelum keberangkatan, ada variasi harga yang ditawarkan untuk menuju ke pulau ini, mulai 75 ribu sampai ratusan ribu, tergantung dari kapal dan perusahaan penyedia layanan ini. Sepanjang Sanur terdapat kios yang memberikan harga variatif, setelah tanya sana-sini pilihan tentu saja jatuh pada yang termurah, apalagi kita kan turis lokal. Nah kapal cepat dengan harga 150 pp Ini lokasinya berada tepat diujung jalan Hangtuah, loket ini diapit oleh rumah makan terkenal warung Mak beng yang selalu penuh dan ATM mandiri jadi sangat mudah menemukannya, setelah tiket sudah dibeli maka hari itu saya menghabiskan waktu bersantai dan bermain di Sanur.
Besoknya saya bersama ibu saya malah bersantai ria mengobrol ngalor ngidul sambil menikmati sarapan di home stay tempat kita menginap, sampai akhirnya saya baru ngeh kalo saat itu belum men setting jam handphone secara otomatis padahal perbedaan Bali dan Bandung itu 1 jam, dikira masih punya waktu 50 menit lagi, waaaaah!! Ternyata saya hanya punya waktu 10 menit lagi hingga jam keberangkatan kapal. Kita semua kalang kabut apalagi jarak penginapan kita menuju pelabuhan itu memakan waktu 15 menit berjalan kaki dan itu tidak mungkin dengan semua barang bawaan yang super bejibun itu plus anak jalan 3 tahun yang baru saja bangun, ooooh nightmare!!!
Untungnya salah satu staff home stay bisa membawakan barang-barang besar dengan motor yang hanya ada satu, sementara kita bertiga mencoba berlari marathon sambil kalang kabut meski saya punya feeling bahwa kapalnya bakal terlambat, you know jam karet!. Dan akhirnya setelah perjuangan yang lumayan kita bisa mengejar kapal yang siap untuk berangkat, untungnya ada staff yang mengenali kami waktu beli tiket kemarin dan dia menyuruh kapal untuk menunda sebentar dan secepatnya menaikan kami, sambil terengah-engah dan mencoba mencari tempat duduk akhirnya kita duduk di seat yang masih tersedia, fiuh untung saja!!
Perjalanan menuju Nusa Lembongan itu memakan watu 30 menit dan di tengah-tengah perjalanan mulai mendekati pulau si kapal sempat mengalami arus-arus yang kurang menyenangkan, untuk yang tertarik ke pulau ini saya sarankan usahakan se pagi mungkin karena semakin siang arus nya semakin besar, dan membuat sport jantung. Untungnya perjalanan lumayan sebentar, dan kira-kira 500 meter semakin mendekati pulau, kapal berjalan semakin stabil lagi dan sport jantung sebelumnya nya perlahan mulai mereda, dan semakin dekat kita bisa melihat permukaan air yang sangat jernih dan pantai yang putih dari kejauhan, meski banyak kapal yang parkir tapi kelihatannya pantai nya bersih dan bagus, kita semakin excited saja.
Di depan pantai banyak terdapat jasa porter jadi jangan takut jika membawa bawaan yang banyak, kita bisa melakukan tawar menawar harga dengan mereka dan dengan senang mereka akan membawakan bawaan kita yang bejibun. Sebenarnya Villa Tanis tempat kita menginap hanya berjarak kurang lebih sekitar 30 meter dari kapal berlabuh, letaknya di depan pantai juga, namun karena pasir pantai yang membuat kita sulit untuk berjalan apalagi menenteng tas besar maka kita menggunakan jasa ini. Sambil menunggu waktu check in kita berenang dan dan bermain-main sedikit di pantai.
Pantai yang disebut Mushroom bay ini adalah tempat datang dan pergi nya kapal yang menghubungkan Nusa lembongan dengan Sanur atau dengan Lombok, beberapa kapal yang menuju Gili island biasanya berhenti disini untuk menurunkan atau menaikan penumpang. Di pantai ini juga dipenuhi kapal-kapal nelayan yang biasa mengangkut orang-orang untuk melakukan olahraga air seperti bersnokeling, bottomglass boat, diving. Kegiatan yang biasa dilakukan di sekitar pantai ini adalah mendayung, banana boat, surfing, diving dan jet ski.
contoh saung-saung untuk bersantai yang berada di The Tanis
Setelah check in, istirahat dan makan siang di sebuah restaurant kecil yang juga cottage saya berinisiatif menyewa sepeda motor yang harganya lebih mahal dari resort tempat kita menginap yaitu 70 ribu sehari penuh, daripada harus kembali lagi ke resort, kita ambil penyewaan di tempat kita makan saja, tidak apalah toh kita cuma sewa satu motor saja. Setelah mengisikan bensin seorang bli menyerahkan kuncinya pada saya, tanpa menanyakan nama atau menanyakan dimana saya tinggal mereka merentalkan motor begitu saja tanpa basa-basi, bahkan saya lihat banyak motor tidak ada plat nomornya juga, menyimpan motor dengan kunci menggantung pun disini tidak ada yang perduli. Ah andai saja Bandung seperti disini.
Jalan akses menuju pusat di nusa lembongan
Oke pertama-tama bicara tentang satu motor dengan 3 orang dengan motor vario yang agak berat itu lumayan susah apalagi mengendarainya di jalan yang super jelek, wah kita sampai mau terjatuh beberapa kali karena double sulitnya. Yang kedua kita agak bingung karena di pulau kecil ini kurang petunjuk jalan, petunjuk yang ada hanya untuk resort saja sementara jalan menuju ke pedesaan atau Nusa ceningan tidak ada sama sekali. Berbekal peta pun tetap saja bingung hehe. Sambil meraba-raba setiap ada petunjuk resort kita berhenti, intinya jadi mengikuti insting saja, sampai saya melihat petunjuk resort yang pernah saya baca di sebuah blog tentang sandy bay, karena penasaran jadi tertarik mengunjungi tempat ini, dan akhirnya ketemu.
Rupanya Sandy bay ini merupakan resto dengan konsep beach club tepat di depan pantai yang bersih dengan tepian yang dihiasi karang, cantik namun terkesan begitu liar apalagi ombak yang dahsyat sayangnya tidak bisa dipakai berenang. Di resto ini ada kolam renang bergaya infinity pool yang pemandangannya langsung melihat laut lepas. Disini kita sempat menikmati mocktail segar, sementara anak saya Caty bermain-main dengan permainanan seperti garpu, ember dan sekop yang dimiliki oleh beach club ini. Tempat yang menyenangkan untuk sekedar minum dan menikmati keindahan laut, harga minuman yang ditawarkan oleh resto ini dari kisaran 35 ribu sampai ratusan (untuk yang ber alkohol).
Owkeh setelah melewati jembatan kematian itu (lebay) saya mencoba mencari tempat kedua yang sering saya lihat di blog , Le Pirate namun karena tidak ada petunjuk lagi-lagi meraba-raba, di nusa ceningan lebih parah karena petunjuk hanya satu atau dua itupun petunjuk resort, sementara saya menikmati melihat pemandangan kampung dan hutan bakau, Caty tertarik melihat babi-babi ternak dan sapi-sapi yang sesekali terlihat dibalik pepohonan.
Di ujung pulau ini banyak terdapat kapal tempat petani rumput laut berlabuh dan dari area ini lah para pengrajin rumput laut di Bali berasal. dan ternyata jika saya kesulitan mengendarai motor ini di Nusa lembongan, ternyata Nusa ceningan jalan nya super super buruk, saya hampir menghentikan perjalanan dan mengurungkan niat sebelum menemukan Le pirate, karena sangat berbahaya dan berlubang-lubang namun akhirnya setelah hampir saja berbalik pulang di sebelah kanan jalan saya melihat logo Le pirate beach club, dengan bernafas lega langsung berhenti dan memarkir motor sambil beristirahat lagi karena sudah melewati jalan menyeramkan yang bikin senewen, kita berisitirahat dulu sejenak dari nightmare.
Untuk menggambarkan Le pirate hanya satu kata : so cute, sementara untuk pemandangan nya : so gorgeus! Resort yang terletak di tebing tinggi ini memiliki beberapa rumah kayu yang di cat putih biru dengan bergaya tempat ganti baju dan toilet-toilet pinggir pantai di luar negri, penginapan minimalis dengan kamar mandi open roof yang ini sungguh unik dan cantik, dilengkapi dengan hammock dan bantal-bantal nyaman depan serambi. Dengan infinity pool dan view yang cantik, Le pirate ini worth it untuk dikunjungi meski untuk sekedar minum-minum, untuk kisaran harganya sendiri lebih terjangkau dari Sandy bay, untuk minuman termurah kisaran mulai dari harga 15 ribu, apabila ingin menginap di tempat ini mesti pesan jauh hari karena sering kali penuh.
Hari ke dua, kita menghabiskan waktu bersantai di satu tempat saja yaitu dream beach, dengan menyewa motor dengan harga sewa 40 ribu kita memutuskan untuk tidak kembali ke Nusa Ceningan karena kita sudah melihat 70 persen dari area tersebut kemarin. Di tempat yang saya maksud ini terdapat beach house club juga dan pastinya dengan infinity pool nya. Resort dengan pantai dream beach ini memiliki pantai yang bersih nan cantik, jika hanya akan menuju pantai dan menikmati keindahan pantai kita bisa keluar masuk resort ini dengan gratis kecuali akan menggunakan kolam renangnya maka akan dikenai tarif 50 ribu, jika tidak tertarik dengan resort ini ada jalan depan menuju pantai juga dengan menggunakan akses tangga yang agak licin, namun jangan khawatir anak tangganya rendah kok hehehe.
Di area dream beach ini ada ada devil tears yang biasa dipakai untuk uji nyali meloncat dari atas tebing ke laut, namun saya ogah mencoba, dan berakhir menikmati pantai lalu menikmati makan siang di resort beach club ini. Dream beach ini ideal untuk para surfer karena ombaknya yang tinggi meski begitu masih digunakan berenang saat pagi ketika ombaknya tidak mengganas.
Hari ketiga saya memutuskan bersnokeling di 3 spot yaitu di kawasan mangrove yang tidak jauh dari Lembongan, lalu area dekat nusa penida. Untuk bersnokeling ini kalian bisa menanyakan langsung pada pihak tempat penginapan biasanya kapal nelayan dengan harga sewa 350 ini cukup untuk 6 orang jadi bisa saling patungan, namun karena saya hanya bertiga kita melakukan tur private langsung dari hotel. Berhubung ombak jam 11 mulai besar spot depan Nusa penida terpaksa saya lewatkan jadinya hanya 2 spot penting saja, 1 spot lainnya beberapa ratus meter di area lain dekat yang masih wilayah kepulauan Nusa penida juga, meskipun begitu saya cukup puas karena bisa snorkeling sepuasnya tanpa harus menunggu orang lain hehe. Sayangnya pada saat itu ombak yang semakin besar membuat kita agak sport jantung juga pada saat perjalanan pulang, nah untuk bersnokeling saya sarankan sepagi mungkin, dan kalo mungkin jam 11 sudah kembali ke mushroom bay untuk menghindari ombak yang besar.
Nusa Lembongan snorkeling spot map
Nah selama disini, Setiap sore hari kita selalu menikmati sajian bakso yang selalu mangkal di Mushroom bay, untungnya bakso itu bakso ayam pula, selain dalam bakso nya kaya akan tulang saya baru ngeh kalo lagu abang tukang bakso yang bilang tidak usah pakai kol itu rupanya adalah typical bakso yang berasal dari kepulauan timur seperti contohnya bali ini rupanya, saya selalu berpikir kalo lagu abang tukang bakso itu tidak tepat karena membubuhkan kol dalam bakso hehe, (ya maaf beberapa kali ke bali belum nemu bakso pakai kol :D ) anyways intinya bakso ini yang menjadi pilihan kita karena merupakan alternatif murah untuk makan malam, warung makan untuk orang lokal di pulau ini bisa dihitung dengan jari itupun harus selalu bermotor ria karena lumayan jaraknya dari mushroom bay. Dengan kuah yang agak kuning tambahan kol dan mie putih, telur serta kupat sebenarnya ini lebih menyerupai soto jadi semacam perpaduan yang ga jelas gitu deh hehehe.
So jadi itulah perjalanan selama 3 malam di Nusa lembongan, tadinya saya sudah booking 4 malam namun karena kita merasa sudah cukup berada di pulau ini (meski kawasan Jungut batu dan beberapa area lainnya belum terjelajahi sepenuhnya serta upacara adat bali yang beberapa tahun sekali digelar di pulau ini terlewatkan) namun setidaknya kita sudah merasa gembira dengan perjalanan kita dan apa yang kita lihat sejauh ini, mengingat betapa sulitnya bermotor di pulau ini karena buruknya jalan akses ke mana-mana, maka pada hari keempat kita langsung check out saja dan untungnya untuk malam keempat nya tidak dikenai charge. Akhirnya kita memutuskan kembali ke Sanur dan membawa oleh-oleh pengalaman baru yang seru dan pantai-pantai yang indah dalam ingatan :D
Sementara Info pantai yang bisa dikunjungi di Lembongan menurut versi internet nya ialah : Pantai Tanjung Sanghyang, Dream Beach, Selagimpak, Selambung, Sunset Beach, Pemalikan, Lebaoh (pantai pusat rumput laut) sementara tempat-tempat lain yang ramai dikunjungi wisatawan antara lain; Rumah Bawah Tanah (Underground House) Gala-gala, Goa Sarang Walet Batu Melawang, Art Shop Center Buanyaran, Rawa-rawa Pegadungan, Tempat Romantis Kolong Pandan Sunset Park.
so siapa sekarang yang tertarik ke Nusa Lembongan-Ceningan?
No comments:
Post a Comment