Konspirasi oh konspirasi, disaat
pandemi akan Covid 19 yang benar-benar telah membuat banyak orang depresi dan
putus asa banyak orang mencari jalan pintas untuk mencari penjelasan
membingungkan ini, tiba-tiba dunia lockdown, banyak orang di PHK, kehilangan
lapangan kerja, kehilangan materi, sampai kehilangan akal.
I’m
actually sick of conspiracy alasannya
? bukan saya anti dengan orang-orang yang percaya dengan teori ini, sah-sah saja
mempunyai sebuah pemikiran berbeda baik itu pengaruh bias kognitif atau hasil
pengetahuan dari buku, media atau dari teman-teman setongkrongan mu, bukan
berarti saya tidak mau membuka mata akan kemungkinan yang bisa saja make
sense, yap banyak hal
di dunia ini yang possible, 'ive been there done that' saya paham bagaimana pemikiran akan ketidakpuasan
sebagai kaum minoritas yang sering
dirugikan. Saya juga berpikir kalo ide-ide dari teori konspirasi ini menarik,
10 tahun kebelakang malah saya rajin membaca buku nya Jerry d gray. Namun kembali lagi jika saja sebuah data akan
kejadian sesungguhnya bisa dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu, tentunya
info-info tentang konspirasi pun sama saja bukan??
Manusia sendiri secara
alami tidak menyukai ketidakpastian dan lebih condong pada hal yang terstruktur
dan tersusun, Ketika ada krisis atau perubahan cepat, manusia
menganggapnya sebagai ancaman. Para ahli psikologi menduga, banyak orang
bisa percaya teori konspirasi karena alasan psikologis. Hal itu tak lepas dari
proses evolusi. Saat seseorang merasa tak berdaya dan terkucilkan, percaya ada
kekuatan yang berkomplot untuk melawan minat atau kepentingan seseorang.
Teori konspirasi biasanya berkembang
dalam situasi sosial dan politik yang serba tidak pasti, dari perang, krisis
politik, krisis ekonomi, bencana alam, atau pandemi. Tak heran jika teori
konspirasi muncul di masa penyebaran COVID-19. Para ahli menyebut banyak
alasan mengapa seseorang bisa percaya pada teori konspirasi. Beberapa alasan
ini dapat digolongkan ke dalam tiga garis besar, yakni:
1. Alasan epistemik
mengacu pada keinginan untuk memperoleh kepastian dan pemahaman. Di tengah
kondisi yang membingungkan, kacau, berbahaya, atau penuh ketidakpastian, orang
jadi ingin memahami sekaligus terdorong untuk menjelaskan apa yang
terjadi. Dengan percaya teori konspirasi, seseorang jadi bisa membangun
pemahaman yang konsisten, stabil, dan jelas akan suatu permasalahan. Bias konfirmasi juga dapat membuat
seseorang percaya teori konspirasi. Secara alami, orang mencari
informasi yang mereka anggap benar. Saat menemukan teori yang mendukung
kepercayaannya, mereka pun dengan mudah percaya.
2. Alasan eksistensial,
menurut studi lain, orang percaya teori konspirasi agar lebih aman dan
terkendali. Saat orang merasa terancam, mendeteksi bahaya dapat meredakan
kecemasan. Menurut penelitian yang memahami motivasi eksistensial ini, ada
bukti percaya pada teori konspirasi dapat membantu seseorang merasakan kontrol
pada sesuatu. Tak pelak, banyak orang tertarik teori konspirasi sebagai cara
untuk memahami dunia dan merasa bisa mengendalikan nasib mereka sendiri.
3. Alasan sosial,
Orang dapat termotivasi percaya pada teori konspirasi karena alasan sosial.
mereka berpikir bahwa orang yang tidak sependapat adalah "musuh". Secara sosial, orang jadi mudah percaya saat satus sosialnya lebih
rendah, dikucilkan dari sekitar, punya prasangka pada kelompok yang kuat.
Dari beberapa alasan tersebut, dapat disimpulkan keyakinan pada teori
konspirasi bisa muncul karena ingin mempertahankan diri. Ketika orang merasa
dirugikan, mereka termotivasi untuk menemukan cara melindungi dirinya dengan
menyalahkan orang lain, dan mencari kambing hitam atas suatu peristiwa.
Kepercayaan pada teori konspirasi juga
bisa mengakar karena banyak lingkaran sosial yang meyakini suatu kabar benar.
Kendati sekilas tampak konyol, jika lingkar terdekat kamu banyak yang percaya,
pemikiran yang tidak masuk akal pun bisa jadi masuk akal. seperti
ungkapan dari Paul Joseph Goebbels yang Disebut-sebut sebagai pelopor dan
dan pengembang teknik propaganda modern. Paul diangkat oleh Adolf Hitler
sebagai menteri propagandanya Nazi kala itu. Ia mengatakan ’’Sebarkan
kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan
membuat publik menjadi percaya dan kebohongan yang paling besar adalah
kebenaran yang diubah sedikit saja.’’
Meski tidak ilmiah, teori konspirasi
tak selamanya bisa dipandang remeh. Beberapa peristiwa dunia melibatkan elemen
teori konspirasi. Narasi seperti Protokol Zion bahwa Yahudi bersekongkol
menguasai dunia, misalnya, muncul dari para pendukung Tsar untuk
mendiskreditkan kaum komunis di Rusia pada awal abad ke-20. Dengan sejumlah
modifikasi, teori konspirasi ini menjadi bahan propaganda kaum fasis Eropa
sejak 1920-an dan akhirnya menjelma pembenaran untuk pemusnahan jutaan orang
Yahudi dan siapapun yang anti-fasis.
Jauh sebelum itu, pada abad ke-18,
padri Katolik Perancis bernama Augustian Barruel mengarang cerita tentang
kerja-kerja Freemasonry dan Illuminati di balik kemunculan Diderot, Voltaire,
dan filsuf-filsuf radikal lain yang gemar mengkritik institusi Gereja Katolik.
Tak lama setelah kaum Jacobin berkuasa dan pasangan Louis Capet mati di dasar
gilotin, Barruel menerbitkan buku tentang persekongkolan Freemasonry,
Illuminati, dan Yahudi di balik Revolusi Perancis. Dari tangan padri reaksioner
itulah semua mitos dan omong kosong tentang Freemansonry dan Illuminati
menyebar ke seluruh dunia dan dipercaya oleh sangat banyak orang hingga hari
ini.
Konspirasi juga menyebarkan hoax akan
pandangan bahwa 5G menurunkan sistem kekebalan ternyata tidak bisa
dibuktikan, Sistem kekebalan seseorang bisa menurun karena berbagai hal,
misalnya karena kelelahan atau susunan makan yang tidak baik. Fluktuasi ini
tidaklah besar, tetapi dapat membuat lebih rentan terkena virus. Meskipun
gelombang kuat radio dapat menyebabkan peningkatan suhu, 5G sama sekali tidak
cukup kuat untuk meningkatkan suhu seseorang ke tingkat yang berbahaya.
Saat ini bermunculan nama-nama seleb
tanah air seperti presenter kondang Deddy Corbuzier, musisi Jerinx
sampai bussinesman ahli ekonomi
sekelas Mardigu mempunyai pendapat akan teori Konspirasi ini, dont get me wrong here mengacu
nama-nama diatas, saya suka kok dengan Deddy Corbuzier, especially Mardigu yang
smart dan berpikiran kritis serta inovatif. Namun tentunya dari ide tentang
covid 19 ini salah satu benang merah yang bisa ditarik dari mereka yang saya totally setuju bahwa tidak seharusnya
kita takut berlebihan kepada media, Corona ini benar adanya namun tidak
seharusnya ditakuti secara berlebihan.
Sekarang orang mulai banyak menanyakan
mengapa orang meninggal karena kanker tidak diberitakan besar-besaran. Jawaban
untuk pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya ada. Tentu saja kanker berbeda
dengan virus. Kanker tidak menular cepat lewat sentuhan dan bisa dihindari
dengan berbagai cara. Pertanyaan lain soal kebenaran jumlah korban yang tidak
bisa dijawab juga tak serta-merta membuktikan keberadaan apa yang mereka duga
sebagai konspirasi.
STATEMENT JERINX KURANG DATA
Jerinx juga kerap melontarkan
pertanyaan retoris di sosmed nya sepertin: "Logika? Pertahun, jutaan manusia meninggal akibat kelaparan di seluruh
dunia. Itu fakta. Kenapa ia tidak menjadi “pandemic”? Karena kelaparan tidak
membunuh orang kaya!"
Perbandingan itu jelas keliru.
Kelaparan merupakan masalah sosial dan seringkali berhubungan dengan
ketimpangan ekonomi. Berbagai macam kasus kelaparan di dunia ini juga
disebabkan oleh konflik bersenjata atau pengaruh dari embargo ekonomi. Namun
kelaparan adalah salah satu yang bisa ditangani secara cepat dengan kepedulian,
meskipun jutaan orang bisa tewas karenanya jika dibiarkan.
Jerinx juga acapkali memposting
beberapa info yang sebenarnya ada jawaban nya namun ‘terkesan memprovokasi’
tentang alasan kenapa orang dewasa diharuskan memakai masker di Inggris saja
anak-anak dilarang dipakaikan masker, ia mengatakan bahwa anak-anak
notabene paru-parunya lebih sehat dibanding orang dewasa, jawabannya adalah :
jalan pernafasan anak lebih kecil dibanding orang dewasa dan ketidak mampuan
anak akan mengkontrol sesuatu di mulut mereka bisa menyebabkan ngejemilet bahkan menimbukan resiko
tersedak jika terlilit karena dimainkan, anak kecil belum mempunyai kontrol akan
penggunaaan APD sehingga tidak disarankan namun sepenuhnya menjadi kontrol
orang tuanya saat berada di luar rumah.
Watak dan mutasi virus SARS-CoV-2
hingga hari ini belum sepenuhnya bisa dipetakan. jika dilihat dari penularan
nya yang massive, selama vaksin belum
ditemukan, solusi untuk pandemi Corona, dengan selalu mencuci tangan,
pembatasan sosial atau pemakaian masker secara umum masih berorientasi
pencegahan. Di Belanda sendiri setau saya penggunaan masker tidak terlalu
diwajibkan lagi karena belum terbukti efektif 100 persen namun meski begini
tetap saja di fasilitas umum masih diwajibkan untuk mengurangi resiko penularan
pada orang yang rentan meskipun orang sekitar kita terlihat sehat. Di inggris
sendiri penggunan masker hanya di angkutan umum atau masuk toko.
Jerinx juga menuduh media
menyembunyikan data dan memanipulasi berita mengenai Covid-19. Sebenernya menurut saya sendiri media memang layak dikeritik untuk alat kekuasaan, dan tak ayal digunakan sebagai brainwash tak terbilang jumlah buku dan jurnal ilmiah yang ditulis untuk menujukan hal ini. Namun cara pikir
Jerinx justru berangkat dari cerita anekdotal. Sesekali ia menopang argumennya
dengan, “saya punya teman di beberapa negara tersebut, dan mereka bilang pada
saya bahwa rumah sakit kosong'. I mean, come on man! itu bukan bukti empiris, dan tidak bisa dijadikan
sebagai informasi yang valid, masalahnya statement ini ditonton
oleh jutaan orang Indonesia lainnya yang mungkin menganggap ini adalah 'rubbish'. Sesi Jerinx bersama Aiman di
kompas TV juga membuktikan bahwa data yang dipunyai tidak cukup, beberapa kali
Aiman mengatakan angka dan datanya didapat dari mana? berkali-kali juga Jerinx tidak bisa memberikan
jawaban jelas.
“Di Italia tidak terjadi pandemi” itu
tentu saja tidak bisa ditopang oleh pernyataan satu dua orang teman yang
tinggal di sana. Argumen ini sama saja bagai analogi melihat Monas dari lubang
sedotan, bagaimana dengan wilayah Jakarta juga pinggiran lainnya. Klaim yang
besar mesti ditopang oleh bukti yang besar pula. Jika Jerinx menilai data yang
disodorkan media, baik di dalam dan luar negeri, mengenai jumlah penderita
covid-19 telah dimanipulasi, maka ia harus menunjukkan bukti empiris manipulasi
tersebut, serta menyodorkan data tandingan yang valid hanya dengan begitu baru banyak orang bisa menganggapnya serius.
FYI sejak pandemi ini saya tinggal di Inggris,
rumah sakit tidak kosong seperti kata 'teman' nya. Di beberapa area di Inggris
sendiri penyebaran Corona dan kasus setiap kota berbeda rumah sakit kosong bisa
saja di salah satu area semisal kota di provinsi Inggris seperti provinsi
Cornwall yang jumlah penduduknya juga hanya 500 ribu orang, di area skala kota
besar sekelas London keadaanya lebih parah.
Sebenernya
ada banyak statement Jerinx yang menurut saya minus tentang teori konspirasi ini karena data pendukung nya berupa dugaan pola-pola yang disambung-sambungkan dengan statement terlalu
banyak kebetulan, mungkin satu kasus bisa saja benar namun ketika beberapa hal tidak
benar, itu adalah tudahan serius. Terlepas dari ini bagaimanapun semua individu
bebas menyatakan pendapatnya, sesuai pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat". Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan sebagian dari hak asasi manusia.
Terlepas dari kurang sreg nya saya dengan statement nya, sebenarnya beberapa
idenya diluar konspirasi sendiri banyak kok yang
make sense, dilihat dari postingannya
yang lain juga Jerinx ini sebenernya orang yang penuh semangat, nasionalisis,
kepeduliannya juga tinggi, ide-idenya nya juga penuh energi seperti penolakan
reklamasi teluk Benoa adalah bentuk dari salah satu kepedulian nya tentang
pulau Bali tempat ia tinggal.
WHO dan BGMF
Klaim khas teori konspirasi ini memang
tidak berasal dari para seleb lainnya yang baru-baru ini makin bermunculan mungkin
sebagian mencari pamor dan pansos saja sekelas Young lex atau Anji, atau beberapa
seleb lain yang mulai sekedar ikut-ikutan, toh teori konspirasi ini
adalah penghilang dahaga sesaat bagi yang mencari jawaban akan kebingunan besar
ini. World Health Organization menyatakan teori konspirasi menjadi masalah
serius setidaknya pada Februari 2020. Penyebarannya lebih
cepat daripada virus Corona dan membingungkan khalayak luas. Dan WHO ini
adalah salah satu kambing hitam teratas dari skenario konspirasi ini.
Saya sendiri tidak pro akan WHO atau atau pro vaksin, meminum obat-obatan dokterpun
jika tidak perlu buat saya untuk apa, banyak rempah atau tumbuhan alami yang
bisa menyembuhkan, dengan hidup sehat dan pikiran sehat sudah menjadi kunci
penting. Sejak kasus ibu Siti Fadilah yang berani berbicara tentang tidak
perlunya vaksin bagi flu burung, dan bagaimana beliau berani berbicara di depan
PBB dan menolak WHO toh skala WHO pun buat saya yang awam pun bisa mencium bau
bisnis dan jualan, bicara masalah vaksin ada banyak orang di dunia ini yang
terlahir sangat sehat dan mungkin tidak membutuhkan vaksin namun tentunya
banyak juga yang membutuhkan vaksin ini. Dan bangsa kita seharusnya mampu
memproduksi vaksin sendiri, ah andaikan saja wakil rakyat kita mempunyai mental
yang tidak mementingkan diri sendiri. Pasti negeri kita ini bisa maju dan memproduksi
semua sendiri tanpa serba import sesuatu yang harusnya tidak perlu dan bisa
kita produksi sendiri.
Konspirasi lainnya yang diduga membuat
459 ribu anak di India lumpuh karena vaksin polio yang membawa-bawa nama Bill
and melinda foundation (BGMF) sukses menjadikan mereka juga menjadi kambing
hitam sepaket dengan WHO ini tentunya. Postingan facebook yang dimulai dari suster yang
tinggal di Inggris yang merasa tidak setuju dengan lockdown dan ekspresi ketidak
puasan dari tirani pemerintahan telah membuat viral dunia akan berita yang
keburu tersebar ini. Kasus yang menyebabkan catat di India seharusnya bukan
karena vaksin oral namun suatu kasus karna bakteri dan virus, false news ini diduga disebarkan oleh keponakan
John f kennedy yaitu Robert kennedy yang anti vaksin (anti vaxxer) yang memunculkan
setidaknya 145 iklan anti vaksin lainnya sejak November 2019 lalu, Dan
lagi-lagi menyeret nama Philantropis yang dituduh berjualan vaksin ini padahal
sampai hari ini hak paten akan imunisiasi SARS-CoV-2 ini tidak dimiliki oleh
Bill karena vaksin corona sampai hari ini pun saat tuisan ini saya publish belum ada keberadaanya karena
masih dikembangkan dan diteliti. Jadi kalo mau bicara dugaan jualan pepesan
kosong kah?? Buat apa?? Patent vaksin yang dimiliki Bill sejauh ini adalah avian infectious
bronchitis virus (IBV) untuk burung. Kalo dirunut secara logika seorang
Billionare yang mencurahkan hidupnya untuk beramal dan menyumbangkan jutaan
dollar buat pendidikan, food bank dll, apa ia masih pengen mengeruk keuntungan
di masa susah ini, disaat tiap tahun pun ia ngeluarin jutaan dollar secara
cuma-cuma ?? 😉 well, who knows.
Teori
konspirasi lainnya yang terkenal juga mengatakan bahwa Amerika tidak pernah
mendarat di bulan, well mungkin beberapa tahun lalu ini bisa saja make sense,
namun bagaimana dengan hasil foto teleskop yang saat ini bisa menangkap jejak kaki dan bekas pendaratan
di bulan. Apakah ini juga masih konspirasi ?😉
Oke!! walau bagaimanapun juga ini hanya tulisan dari orang awam yang masih perlu belajar banyak, feel
free untuk koreksi dan diskusi. Pesan terakhir dari saya berhati-hatilah
memilah informasi yang beredar saat ini terutama di sosial media, penyebaran
infodemi bisa lebih ganas dan jauh lebih berbahaya dibandingkan pandemi
sesungguhnya, filter setiap informasi apalagi itu sesuatu yang krusial, jangan
mempercayai sebuah info dari satu sumber saja, netral, keep waras! Sehat selalu
ya kawan !
Konspirasi oh konspirasi, disaat
pandemi akan Covid 19 yang benar-benar telah membuat banyak orang depresi dan
putus asa banyak orang mencari jalan pintas untuk mencari penjelasan
membingungkan ini, tiba-tiba dunia lockdown, banyak orang di PHK, kehilangan
lapangan kerja, kehilangan materi, sampai kehilangan akal.
I’m
actually sick of conspiracy alasannya
? bukan saya anti dengan orang-orang yang percaya dengan teori ini, sah-sah saja
mempunyai sebuah pemikiran berbeda baik itu pengaruh bias kognitif atau hasil
pengetahuan dari buku, media atau dari teman-teman setongkrongan mu, bukan
berarti saya tidak mau membuka mata akan kemungkinan yang bisa saja make
sense, yap banyak hal
di dunia ini yang possible, 'ive been there done that' saya paham bagaimana pemikiran akan ketidakpuasan
sebagai kaum minoritas yang sering
dirugikan. Saya juga berpikir kalo ide-ide dari teori konspirasi ini menarik,
10 tahun kebelakang malah saya rajin membaca buku nya Jerry d gray. Namun kembali lagi jika saja sebuah data akan
kejadian sesungguhnya bisa dimanipulasi oleh pihak-pihak tertentu, tentunya
info-info tentang konspirasi pun sama saja bukan??
Manusia sendiri secara
alami tidak menyukai ketidakpastian dan lebih condong pada hal yang terstruktur
dan tersusun, Ketika ada krisis atau perubahan cepat, manusia
menganggapnya sebagai ancaman. Para ahli psikologi menduga, banyak orang
bisa percaya teori konspirasi karena alasan psikologis. Hal itu tak lepas dari
proses evolusi. Saat seseorang merasa tak berdaya dan terkucilkan, percaya ada
kekuatan yang berkomplot untuk melawan minat atau kepentingan seseorang.
Teori konspirasi biasanya berkembang
dalam situasi sosial dan politik yang serba tidak pasti, dari perang, krisis
politik, krisis ekonomi, bencana alam, atau pandemi. Tak heran jika teori
konspirasi muncul di masa penyebaran COVID-19. Para ahli menyebut banyak
alasan mengapa seseorang bisa percaya pada teori konspirasi. Beberapa alasan
ini dapat digolongkan ke dalam tiga garis besar, yakni:
1. Alasan epistemik
mengacu pada keinginan untuk memperoleh kepastian dan pemahaman. Di tengah
kondisi yang membingungkan, kacau, berbahaya, atau penuh ketidakpastian, orang
jadi ingin memahami sekaligus terdorong untuk menjelaskan apa yang
terjadi. Dengan percaya teori konspirasi, seseorang jadi bisa membangun
pemahaman yang konsisten, stabil, dan jelas akan suatu permasalahan. Bias konfirmasi juga dapat membuat
seseorang percaya teori konspirasi. Secara alami, orang mencari
informasi yang mereka anggap benar. Saat menemukan teori yang mendukung
kepercayaannya, mereka pun dengan mudah percaya.
2. Alasan eksistensial,
menurut studi lain, orang percaya teori konspirasi agar lebih aman dan
terkendali. Saat orang merasa terancam, mendeteksi bahaya dapat meredakan
kecemasan. Menurut penelitian yang memahami motivasi eksistensial ini, ada
bukti percaya pada teori konspirasi dapat membantu seseorang merasakan kontrol
pada sesuatu. Tak pelak, banyak orang tertarik teori konspirasi sebagai cara
untuk memahami dunia dan merasa bisa mengendalikan nasib mereka sendiri.
3. Alasan sosial,
Orang dapat termotivasi percaya pada teori konspirasi karena alasan sosial.
mereka berpikir bahwa orang yang tidak sependapat adalah "musuh". Secara sosial, orang jadi mudah percaya saat satus sosialnya lebih
rendah, dikucilkan dari sekitar, punya prasangka pada kelompok yang kuat.
Dari beberapa alasan tersebut, dapat disimpulkan keyakinan pada teori
konspirasi bisa muncul karena ingin mempertahankan diri. Ketika orang merasa
dirugikan, mereka termotivasi untuk menemukan cara melindungi dirinya dengan
menyalahkan orang lain, dan mencari kambing hitam atas suatu peristiwa.
Kepercayaan pada teori konspirasi juga
bisa mengakar karena banyak lingkaran sosial yang meyakini suatu kabar benar.
Kendati sekilas tampak konyol, jika lingkar terdekat kamu banyak yang percaya,
pemikiran yang tidak masuk akal pun bisa jadi masuk akal. seperti
ungkapan dari Paul Joseph Goebbels yang Disebut-sebut sebagai pelopor dan
dan pengembang teknik propaganda modern. Paul diangkat oleh Adolf Hitler
sebagai menteri propagandanya Nazi kala itu. Ia mengatakan ’’Sebarkan
kebohongan berulang-ulang kepada publik. Kebohongan yang diulang-ulang, akan
membuat publik menjadi percaya dan kebohongan yang paling besar adalah
kebenaran yang diubah sedikit saja.’’
Meski tidak ilmiah, teori konspirasi
tak selamanya bisa dipandang remeh. Beberapa peristiwa dunia melibatkan elemen
teori konspirasi. Narasi seperti Protokol Zion bahwa Yahudi bersekongkol
menguasai dunia, misalnya, muncul dari para pendukung Tsar untuk
mendiskreditkan kaum komunis di Rusia pada awal abad ke-20. Dengan sejumlah
modifikasi, teori konspirasi ini menjadi bahan propaganda kaum fasis Eropa
sejak 1920-an dan akhirnya menjelma pembenaran untuk pemusnahan jutaan orang
Yahudi dan siapapun yang anti-fasis.
Jauh sebelum itu, pada abad ke-18,
padri Katolik Perancis bernama Augustian Barruel mengarang cerita tentang
kerja-kerja Freemasonry dan Illuminati di balik kemunculan Diderot, Voltaire,
dan filsuf-filsuf radikal lain yang gemar mengkritik institusi Gereja Katolik.
Tak lama setelah kaum Jacobin berkuasa dan pasangan Louis Capet mati di dasar
gilotin, Barruel menerbitkan buku tentang persekongkolan Freemasonry,
Illuminati, dan Yahudi di balik Revolusi Perancis. Dari tangan padri reaksioner
itulah semua mitos dan omong kosong tentang Freemansonry dan Illuminati
menyebar ke seluruh dunia dan dipercaya oleh sangat banyak orang hingga hari
ini.
Konspirasi juga menyebarkan hoax akan
pandangan bahwa 5G menurunkan sistem kekebalan ternyata tidak bisa
dibuktikan, Sistem kekebalan seseorang bisa menurun karena berbagai hal,
misalnya karena kelelahan atau susunan makan yang tidak baik. Fluktuasi ini
tidaklah besar, tetapi dapat membuat lebih rentan terkena virus. Meskipun
gelombang kuat radio dapat menyebabkan peningkatan suhu, 5G sama sekali tidak
cukup kuat untuk meningkatkan suhu seseorang ke tingkat yang berbahaya.
Saat ini bermunculan nama-nama seleb
tanah air seperti presenter kondang Deddy Corbuzier, musisi Jerinx
sampai bussinesman ahli ekonomi
sekelas Mardigu mempunyai pendapat akan teori Konspirasi ini, dont get me wrong here mengacu
nama-nama diatas, saya suka kok dengan Deddy Corbuzier, especially Mardigu yang
smart dan berpikiran kritis serta inovatif. Namun tentunya dari ide tentang
covid 19 ini salah satu benang merah yang bisa ditarik dari mereka yang saya totally setuju bahwa tidak seharusnya
kita takut berlebihan kepada media, Corona ini benar adanya namun tidak
seharusnya ditakuti secara berlebihan.
Sekarang orang mulai banyak menanyakan
mengapa orang meninggal karena kanker tidak diberitakan besar-besaran. Jawaban
untuk pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya ada. Tentu saja kanker berbeda
dengan virus. Kanker tidak menular cepat lewat sentuhan dan bisa dihindari
dengan berbagai cara. Pertanyaan lain soal kebenaran jumlah korban yang tidak
bisa dijawab juga tak serta-merta membuktikan keberadaan apa yang mereka duga
sebagai konspirasi.
STATEMENT JERINX KURANG DATA
Jerinx juga kerap melontarkan
pertanyaan retoris di sosmed nya sepertin: "Logika? Pertahun, jutaan manusia meninggal akibat kelaparan di seluruh
dunia. Itu fakta. Kenapa ia tidak menjadi “pandemic”? Karena kelaparan tidak
membunuh orang kaya!"
Perbandingan itu jelas keliru.
Kelaparan merupakan masalah sosial dan seringkali berhubungan dengan
ketimpangan ekonomi. Berbagai macam kasus kelaparan di dunia ini juga
disebabkan oleh konflik bersenjata atau pengaruh dari embargo ekonomi. Namun
kelaparan adalah salah satu yang bisa ditangani secara cepat dengan kepedulian,
meskipun jutaan orang bisa tewas karenanya jika dibiarkan.
Jerinx juga acapkali memposting
beberapa info yang sebenarnya ada jawaban nya namun ‘terkesan memprovokasi’
tentang alasan kenapa orang dewasa diharuskan memakai masker di Inggris saja
anak-anak dilarang dipakaikan masker, ia mengatakan bahwa anak-anak
notabene paru-parunya lebih sehat dibanding orang dewasa, jawabannya adalah :
jalan pernafasan anak lebih kecil dibanding orang dewasa dan ketidak mampuan
anak akan mengkontrol sesuatu di mulut mereka bisa menyebabkan ngejemilet bahkan menimbukan resiko
tersedak jika terlilit karena dimainkan, anak kecil belum mempunyai kontrol akan
penggunaaan APD sehingga tidak disarankan namun sepenuhnya menjadi kontrol
orang tuanya saat berada di luar rumah.
Watak dan mutasi virus SARS-CoV-2
hingga hari ini belum sepenuhnya bisa dipetakan. jika dilihat dari penularan
nya yang massive, selama vaksin belum
ditemukan, solusi untuk pandemi Corona, dengan selalu mencuci tangan,
pembatasan sosial atau pemakaian masker secara umum masih berorientasi
pencegahan. Di Belanda sendiri setau saya penggunaan masker tidak terlalu
diwajibkan lagi karena belum terbukti efektif 100 persen namun meski begini
tetap saja di fasilitas umum masih diwajibkan untuk mengurangi resiko penularan
pada orang yang rentan meskipun orang sekitar kita terlihat sehat. Di inggris
sendiri penggunan masker hanya di angkutan umum atau masuk toko.
Jerinx juga menuduh media
menyembunyikan data dan memanipulasi berita mengenai Covid-19. Sebenernya menurut saya sendiri media memang layak dikeritik untuk alat kekuasaan, dan tak ayal digunakan sebagai brainwash tak terbilang jumlah buku dan jurnal ilmiah yang ditulis untuk menujukan hal ini. Namun cara pikir
Jerinx justru berangkat dari cerita anekdotal. Sesekali ia menopang argumennya
dengan, “saya punya teman di beberapa negara tersebut, dan mereka bilang pada
saya bahwa rumah sakit kosong'. I mean, come on man! itu bukan bukti empiris, dan tidak bisa dijadikan
sebagai informasi yang valid, masalahnya statement ini ditonton
oleh jutaan orang Indonesia lainnya yang mungkin menganggap ini adalah 'rubbish'. Sesi Jerinx bersama Aiman di
kompas TV juga membuktikan bahwa data yang dipunyai tidak cukup, beberapa kali
Aiman mengatakan angka dan datanya didapat dari mana? berkali-kali juga Jerinx tidak bisa memberikan
jawaban jelas.
“Di Italia tidak terjadi pandemi” itu
tentu saja tidak bisa ditopang oleh pernyataan satu dua orang teman yang
tinggal di sana. Argumen ini sama saja bagai analogi melihat Monas dari lubang
sedotan, bagaimana dengan wilayah Jakarta juga pinggiran lainnya. Klaim yang
besar mesti ditopang oleh bukti yang besar pula. Jika Jerinx menilai data yang
disodorkan media, baik di dalam dan luar negeri, mengenai jumlah penderita
covid-19 telah dimanipulasi, maka ia harus menunjukkan bukti empiris manipulasi
tersebut, serta menyodorkan data tandingan yang valid hanya dengan begitu baru banyak orang bisa menganggapnya serius.
FYI sejak pandemi ini saya tinggal di Inggris,
rumah sakit tidak kosong seperti kata 'teman' nya. Di beberapa area di Inggris
sendiri penyebaran Corona dan kasus setiap kota berbeda rumah sakit kosong bisa
saja di salah satu area semisal kota di provinsi Inggris seperti provinsi
Cornwall yang jumlah penduduknya juga hanya 500 ribu orang, di area skala kota
besar sekelas London keadaanya lebih parah.
Sebenernya
ada banyak statement Jerinx yang menurut saya minus tentang teori konspirasi ini karena data pendukung nya berupa dugaan pola-pola yang disambung-sambungkan dengan statement terlalu
banyak kebetulan, mungkin satu kasus bisa saja benar namun ketika beberapa hal tidak
benar, itu adalah tudahan serius. Terlepas dari ini bagaimanapun semua individu
bebas menyatakan pendapatnya, sesuai pasal 28E ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan, “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat". Kemerdekaan mengemukakan pendapat merupakan sebagian dari hak asasi manusia.
Terlepas dari kurang sreg nya saya dengan statement nya, sebenarnya beberapa
idenya diluar konspirasi sendiri banyak kok yang
make sense, dilihat dari postingannya
yang lain juga Jerinx ini sebenernya orang yang penuh semangat, nasionalisis,
kepeduliannya juga tinggi, ide-idenya nya juga penuh energi seperti penolakan
reklamasi teluk Benoa adalah bentuk dari salah satu kepedulian nya tentang
pulau Bali tempat ia tinggal.
WHO dan BGMF
Klaim khas teori konspirasi ini memang
tidak berasal dari para seleb lainnya yang baru-baru ini makin bermunculan mungkin
sebagian mencari pamor dan pansos saja sekelas Young lex atau Anji, atau beberapa
seleb lain yang mulai sekedar ikut-ikutan, toh teori konspirasi ini
adalah penghilang dahaga sesaat bagi yang mencari jawaban akan kebingunan besar
ini. World Health Organization menyatakan teori konspirasi menjadi masalah
serius setidaknya pada Februari 2020. Penyebarannya lebih
cepat daripada virus Corona dan membingungkan khalayak luas. Dan WHO ini
adalah salah satu kambing hitam teratas dari skenario konspirasi ini.
Saya sendiri tidak pro akan WHO atau atau pro vaksin, meminum obat-obatan dokterpun jika tidak perlu buat saya untuk apa, banyak rempah atau tumbuhan alami yang bisa menyembuhkan, dengan hidup sehat dan pikiran sehat sudah menjadi kunci penting. Sejak kasus ibu Siti Fadilah yang berani berbicara tentang tidak perlunya vaksin bagi flu burung, dan bagaimana beliau berani berbicara di depan PBB dan menolak WHO toh skala WHO pun buat saya yang awam pun bisa mencium bau bisnis dan jualan, bicara masalah vaksin ada banyak orang di dunia ini yang terlahir sangat sehat dan mungkin tidak membutuhkan vaksin namun tentunya banyak juga yang membutuhkan vaksin ini. Dan bangsa kita seharusnya mampu memproduksi vaksin sendiri, ah andaikan saja wakil rakyat kita mempunyai mental yang tidak mementingkan diri sendiri. Pasti negeri kita ini bisa maju dan memproduksi semua sendiri tanpa serba import sesuatu yang harusnya tidak perlu dan bisa kita produksi sendiri.
Konspirasi lainnya yang diduga membuat
459 ribu anak di India lumpuh karena vaksin polio yang membawa-bawa nama Bill
and melinda foundation (BGMF) sukses menjadikan mereka juga menjadi kambing
hitam sepaket dengan WHO ini tentunya. Postingan facebook yang dimulai dari suster yang
tinggal di Inggris yang merasa tidak setuju dengan lockdown dan ekspresi ketidak
puasan dari tirani pemerintahan telah membuat viral dunia akan berita yang
keburu tersebar ini. Kasus yang menyebabkan catat di India seharusnya bukan
karena vaksin oral namun suatu kasus karna bakteri dan virus, false news ini diduga disebarkan oleh keponakan
John f kennedy yaitu Robert kennedy yang anti vaksin (anti vaxxer) yang memunculkan
setidaknya 145 iklan anti vaksin lainnya sejak November 2019 lalu, Dan
lagi-lagi menyeret nama Philantropis yang dituduh berjualan vaksin ini padahal
sampai hari ini hak paten akan imunisiasi SARS-CoV-2 ini tidak dimiliki oleh
Bill karena vaksin corona sampai hari ini pun saat tuisan ini saya publish belum ada keberadaanya karena
masih dikembangkan dan diteliti. Jadi kalo mau bicara dugaan jualan pepesan
kosong kah?? Buat apa?? Patent vaksin yang dimiliki Bill sejauh ini adalah avian infectious
bronchitis virus (IBV) untuk burung. Kalo dirunut secara logika seorang
Billionare yang mencurahkan hidupnya untuk beramal dan menyumbangkan jutaan
dollar buat pendidikan, food bank dll, apa ia masih pengen mengeruk keuntungan
di masa susah ini, disaat tiap tahun pun ia ngeluarin jutaan dollar secara
cuma-cuma ?? 😉 well, who knows.
Teori
konspirasi lainnya yang terkenal juga mengatakan bahwa Amerika tidak pernah
mendarat di bulan, well mungkin beberapa tahun lalu ini bisa saja make sense,
namun bagaimana dengan hasil foto teleskop yang saat ini bisa menangkap jejak kaki dan bekas pendaratan
di bulan. Apakah ini juga masih konspirasi ?😉
Oke!! walau bagaimanapun juga ini hanya tulisan dari orang awam yang masih perlu belajar banyak, feel
free untuk koreksi dan diskusi. Pesan terakhir dari saya berhati-hatilah
memilah informasi yang beredar saat ini terutama di sosial media, penyebaran
infodemi bisa lebih ganas dan jauh lebih berbahaya dibandingkan pandemi
sesungguhnya, filter setiap informasi apalagi itu sesuatu yang krusial, jangan
mempercayai sebuah info dari satu sumber saja, netral, keep waras! Sehat selalu
ya kawan !
No comments:
Post a Comment