Jalan-jalan ke pantai adalah favorit saya, karena terbiasa dimanjakan oleh pantai dengan pasir putih, kemilau air yang jernih, pohon kelapa yang daunnya melambai sepoi-sepoi tertiup angin dan langit yang berwarna biru cerah, saya jadi sangat picky untuk tidak pergi ke pantai yang terlalu crowded dan kotor. Menikmati pantai selagi liburan adalah hal penting untuk saya, karena itu juga saya selalu pilih-pilih tempat yang tidak terlalu turisti dan tidak terlalu banyak dikunjungi orang, alasannya selain tidak bisa bersantai, pantai yang dikunjungi banyak orang akan mengundang para pedagang asongan untuk selalu mengusik ketenangan, dan menurut pengalaman semakin banyak orang maka semakin banyak sampah yang terlihat di pantai.
Meskipun saya baru menjelajahi beberapa pantai saja di Indonesia, namun jika saya bandingkan dengan beberapa pantai di negeri lain, Indonesia tak kalah dengan kecantikan alamnya. Untuk kegiatan diving dan snorkeling pun, Indonesia menyimpan kekayaan terumbu karang yang beraneka ragam terutama di area-area lautan yang masih sulit dijamah dengan transportasi yang masih jarang dan realtif masih mahal. Di Indonesia sendiri pantai favorit saya sejauh ini adalah Gili meno dan pantai Kuta di selatan Lombok, sementara area untuk bersnorkeling sendiri yang menjadi favorit saya sejauh ini adalah area Gosong di Karimun jawa dan wakatobi. Masih banyak area yang belum saya jelajahi seperti misalnya Derawan di Kalimantan, flores, Togian, Raja ampat di irian, dan laut-laut di kepulaan banda, yang menjadi daftar ber snorkeling saya. Ironisnya harga transportasi untuk melihat kekayaan di negeri sendiri ini jauh lebih mahal dibandingkan jika saya terbang ke luar negeri semisal berkunjung ke kepulauan-kepulaun kecil milik negara Thailand.
Cerita dari Phuket
Saya pergi ke Phuket bersama rekan saya Nitha saat liburan beberapa tahun kebelakang, waktu itu kita mendapat tiket promo pesawat budget per orang Rp 683.00 pp kepergian dari Jakarta. Saya ingat sekali sebelum tahun 2009 awal, Penerbangan ke Phuket ini belum ada yang direct dari Indonesia, cara mudahnya saat itu terbang ke Bangkok terlebih dahulu lalu disambung dengan bis atau penerbangan ke Phuket, dan waktu itu harga penerbangan total dari Jakarta per orang mencapai hampir 8 juta. Namun karena saat ini Phuket sudah jauh semakin turisti, mudah dijangkau dengan banyaknya alternatif penerbangan, maka tiket nya meski sudah naik dari tarif awal harga promo, namun tidak semahal zaman dahulu.
Di Phuket kita berdua menginap di sebuah guest house area Patong, penginapan kamar private yang kita pilih ini isinya adalah satu besar double size bed, lemari, TV, kamar mandi shower , washtafel, wc duduk, 2 buah kursi, fan putar di langit-langit dan Ac. Harga kamar yang nice looking ini adalah 500 bath semalam alias 150 ribu untuk 2 orang. karena kita tinggal 1 minggu kita mendapet diskon yang dhitung-hitung harganya mendekati free semalam stay.
Area Patong tempat kita stay ini mirip sekali dengan jalan pantai di area kuta-legian Bali, dipenuhi cafe dan resto, namun dibandingkan pantai kuta, meski sama crowded disini enviromentnya lebih bersih. Untuk sekedar melihat pub-pub dan hiburan malam, kita sempat sight seeing di sebuah jalan bernama Bangla road.
Di Phuket untuk jalan-jalan kesana kemari kita berdua akhirnya sepakat menyewa scooter matic, tadinya kita berdua mencari Fino gara-garanya pas di Bangkok beberapa bulan lalu melihat scooter matic ini dengan warna warni yang lucu langsung jatuh cinta begitu saja, tapi rupanya stoknya di tempat yang kita sewa sedang kosong, tak ada fino maka Scoopy warnanya merah hitam pun jadi, kita berdua langsung excited. Oya sejak 2 tahun lalu kedua motor matic idaman kita ini pun akhirnya mulai masuk di Indonesia meski variasi warnanya berbeda.

Tidak seperti info di website yang katanya harga sewa nya 100 bath per hari alias 30 ribu, rupanya beda motor beda harga, scooter matic yang kita sewa rupanya harganya 250 bath atau sekitar 75 ribu dan untuk hari kedua jika kita masih pakai harganya turun jadi 200 bath meski harganya lumayan namun karena kita berdua menyukainya akhirnya kita rental juga pada akhirnya, selain sangat mudah dikendarai motor ini juga good looking.
Alsahil dengan motor matic ini kita berbangga hati karena berhasil berkelana sampai ke arah selatan phuket mulai dari menyusuri pantai area karon dan kata, juga melihat keseluruhan phuket dari atas bukit, melihat Big budha, kuil Wat chalong dan Phuket town, semua itu kita lakukan begitu saja tanpa bantuan peta apapun, hanya bermodal nekat dan mengikuti petunjuk jalan saja namun naasnya kita terbakar matahari. Nitha yang baru kali ini mengunjungi negara sepanas ini terkena sun stroke kulit muka nya sampai merah, badannya demam beginilah jika datang ke tempat yang panas pasti bawaanya lemas, demam dan sakit kepala, solusi nya cuman satu minum sebanyak-banyaknya. maka siang itu saya membiarkan Nitha beristirahat saja.
Sore nya saat kita mencoba Thai massage ketika kita keluar menuju tempat motor diparkir tercengang lah kita menemukan tanda yang diduga tilang, kita tidak mengerti karena suratnya semua ditulis menggunakan huruf dan bahasa thailand, akhirnya hanya bisa menebak karena ada lambang dan tulisan polisi , plus yang paling mencolok adalah kunci gembok beserta rantai besar di motor sewaan, Grrrr.....!! ketika menanyakan pada orang lewat artinya apa, rupanya kita salah parkir.
‘lah mana kita tahu kalo tidak boleh parkir di jalan kecil begituh, tidak ada sign apapun , dan lagian sebelumnya kan ada orang yang parkir disitu juga, makanya kita memutuskan parkir di sebelahnya yah sial, di negara sendiri aja belum pernah sekalipun ditilang!!’ Mau tidak mau kita harus membayar denda 300 bath di kantor polisi, ‘Brengsek!!!’
Untuk melihat pulau-pulau cantik di luar Phuket seperti Phi-phi island, Maya beach, Phi-phi ley, Monkey island dan Khai island kita mengikuti tour yang berangkat dari Rsada Harbour. Perjalanan yang memakan 1 jam dari Phuket ini sungguh berkesan dimana saat itu di depan mata tersibak pemandangan laut hijau kebiru-biruan dengan berhiasakan bongkahan batu nan megah menjulang di kanan kiri, sementara airnya yang bening tak terkira menampakan ikan dengan warna pelangi di permukaannya, sungguh menakjubkan, karena menggunakan speed boat yang berukuran kecil kita bisa mengitari batuan nan cantik di kepulauan . Sementara Maya Beach lokasi suting salah satu film favorit saya
The beach yang dimana pantai nya tidak terlalu besar seperti di film, yang ternyata pantai impian itu adalah hasil editan semata, namun tetap saja pulau ini harus dikunjungi sekali seumur hidup, selain pasirnya seputih kristal, panas teriknya mataharinya membuat pantulan warna air lautnya semakin indah. Namun karena pantai nya yang kecil dan kuantitas orang yang berkunjung tidak sebanding maka pantai ini menjadi
crowded.Setelah menikmati indahnya scenery di Maya beach, kita singgah sebentar di Monkey Island alias pantai yang dihuni monyet-monyet jahil dan nakal yang terkadang mereka mengambil sesuatu dari turis-turis yang terlalu dekat dengan mereka, sebelum bersnorkeling kita menghabiskan makan siang di pulau Phi-phi Don sebelum menghabiskan waktu berjemur di Khai island yang cantik. Mengunjungi jajaran pulau tadi merupakan great experience, guys u must see this amazing place!!
Puas dengan kepulauan di sebelah tenggara Phuket, kesempatan berikutnya kita berkunjung ke utara Phuket tepatnya Panak island dimana didalamnya terdapat ice cream cave, gua yang dipenuhi stalaktit dan stalagmit ini menjadi daya tarik tersendiri. Selain permukaan tanahnya tidak rata, harus super hati-hati juga berjalan di tempat ini selain bermodalkan senter juga sulit untuk melihat. kenapa itu dibilang gua ice cream ternyata di ujung terdapat bongkahan stalakmit yang memang mirip dengan Ice cream, yang menarik dari gua ini justru pemandangan tersembunyi di balik karang, disana saya melihat ada jalan kecil dengan air berwarna biru seperti hidden paradise misterius entah ada apa disana.
Jika di tenggara ada phi-phi ley, di utara terdapat Hong Island, di mana ini kita bisa melihat lagi pemandangan batu-batuan besar nan megah menjulang disana sini yang disusul dengan mengagumi keindahan James Bond Island alias pulau tempat tempat syuting mas 007. Tak selesai berdecak kagum 45 menit dari itu lalu menuju Talu Island untuk Canoeing, yang sangat seru sekali karena kita bisa melihat pemandangan tersembunyi yang tidak mungkin diselurusi dengan kapal.
Di sebelah utara phuket ini terdapat Panyee Island yang merupakan muslim vilage di sinilah kita sempat menyantap makan siang, jaman dahulu tempat ini dihuni oleh muslim-muslim dari Indonesia tapi kini menjadi kawasan muslim di Thailand, pada zaman dahulu saat orang Indonesia tinggal di sana, mereka meninggalkan coretan lukisan-lukisan di dinding gua yang terdapat di dinding Khien Island, sampai sekarang coretan-coretan gambar itu masih ada disana. Perjalanan terkahir kita hari itu adalah mengujungi Naka island yang diamana enak untuk santai dan bermalas-malasan saja.

Di provinsi Krabi tepatnya di Pranang cave, didalamnya dipenuhi dengan sesembahan berbentuk kelamin pria. Di Pantai pranang ini selain indah juga sering dipakai panjat tebing, tebing2 yang menjulang tinggi disini permukaan reliefnya terlihat lebih cadas daripada di utara (pha nga) dan phi-phi Yang berada di tenggara, warnanya tekstur batuan disini pun agak gelap, nuansa merah kecoklatan dan hitam terkesan lebih seram. Sebelum bersnokeling kita singgah di Railay Beach untuk makan siang. Railay beach ini selain punya walking street yang dipenuhi cafe, toko souvenirs dll juga punya penginapan-penginapan dan scenery yang indah, selain asik buat ditinggali di tempat ini disewakan canoing untuk mengelilingi pulau. Sementara setelah memberi makan ikan dengan biskuit yang dipegang dari tangan saya yang langsung diserbu diserbu habis kawanan ikan, saya sampai merasakan tajamnya gigi-gigi mereka, selain di tempat ini karang-karangnya lumayan bagus, ikannya pun lucu-lucu, tapi sialnya banyak bulu babi itu, dan kaki saya pun tertusuk beberapa bulu babi ini sampai ke atas kapal langsung saja diberi alkohol, untunglah membaik sehingga masih bisa menikmati cantiknya Poda island

Last day in Phuket kita pakai untuk bersantai tak terasa satu minggu sudah kita disini. Hari itu kita bangun siang dan berjalan jalan ke Mall, beli souvenirs, nonton bioskop. Seperti di Bangkok dulu nampaknya semua Bioskop dan tiap pertunjukkan disini awalnya sebelum film dimulai semua harus berdiri mendengarkan lagu kebangsaan demi mengormati raja Thailand, wah rakyat Thailand ini sangat mencintai Raja mereka sekali, coba di Indonesia ditanamkan begitu juga ya ?
Karena Makanan disini umumnya pedas dan dicampur sayuran, karena tidak semua makan harus pakai nasi makanya tak heran badan cewek2 thailand ini skiny-skiny..karena asupan karbohidratnya ga sebanyak kita. Buktinya bisa dilihat bentuk badan mereka yang minim lemak bisa dilihat dari pakaian yang mereka kenakan. Biasanya sih pakaiannya atasan tanktop, dan bawahannya kalo tidak celana pendek pasti mereka pakai rok mini, selain itu rambut mereka lurus-lurus. Jika saya lihat di salon-salon dari pewarnaan, peluruskan dan penyambungan rambut nampaknya ngetren sekali disini, meski nampaknya mereka yang jalan dengan bule-bule tidak mengecat rambut, karena katanya bule biasanya suka dengan warna rambut hitam mereka yang asli.
Nah terus untuk masalah kulit, orang thailand banyak sekali yang berwarna coklat, karena pastinya terbakar matahari akibat cuaca panas, penduduk asli ini juga matanya sipit, dan karena keseharian mereka berpakaian minim kita bisa melihat tatoo mereka yang beraneka ragam, ada yang di bertatoo di leher, lengan, pinggul, kaki bawah. hmm...kalo saya lihat-lihat lagi sih beberapa tato itu kelihatannya cute dan tidak urakan, terlebih lagi mereka nya pede.
Sore nya sehabis puas berbelanja, kita kembali ke pantai patong dan mengucapkan selamat tinggal pada sunset yang indah karena besok pagi kita sudah harus pulang hik. malamnya kita menimbang ada dua show yang belum kita lihat yaitu Simon cabaret show (pertunjukan para waria) dan Thai Boxing. Si Thai Boxing ini bukan pertunjukan yang ingin kita lihat awalnya namun karena tiap malam kita melihat parade iklan di jalan dengan mobil plus foto pemain anu vs anu dipajang di pinggir mobil, umumnya pertunjukkan Boxing ini seputar orang thailand melawan boxer dari luar negri, makanya penontonnya seru dan heboh. Setiap pawai Thai boxing ini suara speakernya sangat keras dan menggema sepanjang pantai. Yang lebih aneh pernah kita melihat di mobil yang berpawai ada foto orang thailand VS orang arab bertudung kayak fotonya Yaser Arafat begitu. Orang timur tengah kenapa sih meski jalan ke pulau pantai begini masih juga difoto memakai tudung kepala begitu? Jangan-jangan pas pertunjukan Thai boxingnya pun tudung kepala nya masih tetap dipakai begitu, gak salah tuh mas???
Nah sejak kejadian itulah kita jadi mulai penasaran dan concern apalagi alasannya karena melihat foto yang menggelikan itu, selain itu juga stadion di area Bangla ini keren juga jika dilihat dari luar, dibawahnya terdapat cafe-cafe hutan tropis yang kelihatannya Cozy, belum lagi jika lewat sana nampaknya penontonnya terdengar ramai dan antusias sekali.
Pada akhirnya karena nonton pertunjukan harus mengeluarkan biaya tidak sedikit plus pulang larut dan masalahnya kita harus bangun pagi sekali untuk penerbangan ke jakarta, akhirnya kita memutuskan bersitirahat saja malam itu, kita jadinya mulai packing dari awal lalu memutuskan cepat tidur saja karena harus bangun jam 4 pagi, Hik agak menyesal juga kenapa kita tidak tinggal lebih lama disini padahal masih ada satu pulau di utara bernama Similan Island yang katanya surganya para diver dan snorekeler, dan juga meski sempat ke Krabi tapi tak sempat tinggal untuk menjelajah indahnya pantai dan party night di Koh samui, defenetly next time!

Cari oleh-oleh di Phuket? satu-satunya mall terbesar di patong ini terdapat lantai yang bernama 'kampung thailand' letaknya di lantai underground, dimana kita bisa temukan surga oleh2 dan souvenirs...plus tukang pijat dimana-mana... kalo saya setiap beli barang pasti nyari yang ada bandrol harganya, soalnya kalo benar2 blank harga bingung mau nawar berapa apalagi di negeri orang begini... Souvenirs thailand yang paling terkenal apalagi kalo bukan serba motif gajah2an (dari baju, gantungan kunci, kain, tas, topi, lukisan, hiasan sampai celana boxing )